|
Monday, October 16, 2006 | 6:12 PM
legenda
Di Kawasan Kemanggisan, banyak ditemui nama jalan yang terambil dari nama seseorang. Biasanya tokoh atau ulama setempat. Di Sepanjang jalur menuju ke kampus Bina Nusantara akan ditemui nama jalan, seperti Kyai Syahdan, Haji Muala, Haji Harun, Haji Junaidi atau Haji Taisir. Masing-masing memiliki kisah sendiri-sendiri.
Jalan Haji Muala, yang terletak dekat dengan Kantor Kecamatan Palmerah, adalah nama sosok yang paling dikenal. Bila Anda melintas naik angkot M24 jurusan Grogol-Slipi Jaya, Anda akan melewatinya. Sebuah jalananan yang hanya mampu dilintasi oleh sebuah kendaraan roda empat.Kuburan Haji Muala terletak persis di tengah jalanan itu. Dan sekarang tentu saja sudah tergusur.
Lelaki ini, hidup pada sekitar awal abad 20. Dia adalah pedagang kain dan pakaian yang cukup maju. Dia berdagang hingga pasar Tanah Abang. Bila hari Jumat tiba, Haji Muala berangkat ke Kwitang untuk ikut pengajian bersama para habib di Kwitang.Haji Muala terkenal dermawan. Maklum tanahnya lebar, terbentang dari Kemanggisan hingga Palmerah. Tapi dulu tanah di sana tentu saja masih murah.
Haji Muala juga dikenal cukup maju dalam soal pendidikan bagi para cucunya. Dia yang mendorong cucu-cucunya untuk masuk ke sekolah Belanda, pada saat banyak di Kemanggisan dan Jakarta umumnya, yang belum mengenal sekolah karena lebih suka memasukkan anak-anaknya ke pesantren atau guru mengaji. Keluarga Haji Muala kemudian dikenal sebagai keluarga terhormat.Nah, tak jauh dari jalan Haji Muala, kira-kira 200 meter ke arah Slipi, terletak jalan Haji Junaidi, tepatnya di Kompleks Kemanggisan. Haji Junaidi adalah menantu Haji Muala. Namun, dalam soal ilmu agama sang menantu lebih mumpuni dibandingkan sang mertua.
Haji Junaidi mengajar mengaji dari Kemanggisan hingga Tanjung Duren, setiap maghrib hingga isya. Dia menempuh perjalanan Kemanggisan-Tanjung Duren sejauh 3 kilometer dengan berjalan kaki. Bila akan mengajar maghrib, Haji Junaidi akan berangkat pada pukul 5 sore.Karena jasa-jasanya, banyak orang tua yang anaknya khatam quran memberi imbalan sepetak sawah atau sebidang kebun kepada Haji Junaidi. Dengan cara ini Haji Junaidi punya banyak tanah.
|
About
Name: iman firdaus
Location: Jakarta, kemanggisan
Iman Firdaus, lahir di Bandung. Saat ini bekerja sebagai wartawan Tabloid Investigasi di Jakarta.
View my complete profile
Recent Post
Archives
Shoutbox
|
|