Tuesday, July 21, 2009 | 5:20 PM

Pasar Pisang


Tak begitu jauh dari Pasar Palmerah, ada pasar di mana para penjualnya sebagian besar memajang pisang. Namanya Pasar Pisang. Bila malam tiba, sebagian badan jalan palmerah yang menuju ke arah Rawa Balong akan dipadati oleh para pedagang hingga ke pasar pluis. Jadi, dari Pasar Palmerah, Pasar Pisang, hingga Pasar Pluis atau Bintang Mas menjadi satu pada saat malam hingga subuh.

Di Pasar Pisang, banyak dijual pisang raja, ambon, dan nangka atau tanduk. Pisang nangka atau tanduk itu ukurannya besar biasanya digunakan untuk dikolak atau digoreng. Rasanya enak. Manis dan cocok untuk panganan pagi atau sore hari.

"Dulu, di depan pasar pisang ada sebuah lapangan," begitu mertua saya bercerita. Di lapangan itu pernah dieksekusi seorang jawara pasar yang bikin resah penduduk dengan cara ditembak oleh seorang serdadu Jepang. Ketika sang serdadu menembak jawara tepat di jantungnya, maka terkaparlah di tanah. Baru beberapa langkah meninggalkan jasad yang bersimbah darah , serdadu Jepang itu kembali berbalik dan menembakkan pistolnya sekali lagi. Rupanya, dia belum yakin bahwa korbannya sudah tidak bernyawa. Peristiwa itu disaksikan oleh para pengunjung dan penjual di pasar.

Kini pasar itu sudah tidak ada berganti sebuah gedung. Namun pasar tetap ada dan terus ramai. Banyak orang dari Kemanggisan, Palmerah, Rawa Belong mendatangi pasar pisang untuk membeli pisang lampung. Pisang ini ukurannya kecil dan bulat tapi sering digunakan untuk hajatan seperti kawinan, khitanan atau tahlilan. Harganya murah dan bisa dibeli tandanan.

Tidak banyak pasar pisang di tanah air. Padahal pisang adalah komoditas asal Indonesia yang banyak digemari. Malaysia bahkan menggenjot pisang komoditas pisang untuk diekspor ke Jepang. Indonesia bahkan hanya terheran-heran banyak pisang sunkis asal Cina atau Thailand terus membanjiri pasar Indonesia.

Pisang Indonesia sebenarnya beragam dan tidak kalah dari pisang ekspor. Di Ambon, saya pernah melihat dalam pameran, ada pisang tongka langit yang ukurannya sebesar tangan anak balita. Pisang ini punya khasiat menurunkan panas. Disebut pisang tonka langit, karena buahnya menonjol ke atas, berbeda dari buah pisang umumnya yang tertata ke bawah.

Sayang, pasar pisang palmerah tidak menawarkan aneka pisang dari berbagai daerah. Juga belum dilengkapi dengan berbagai aneka olahan pisang seperti keripik pisang atau selai pisang. Padahal dua makanan itu juga banyak digemari oleh masyarakat.

Barangkali, sudah saatnya pemerintah daerah di berbagai propinsi mengembangkan pasar-pasar dengan basis komoditas pertanian. Supaya petani kita tidak kalah terus oleh buah impor.

Image hosted by Photobucket.com

0 comments